Minggu, 21 Desember 2025

Gig Economy dan Inovasi AI Jadi Strategi Baru Membuka Lapangan Kerja Gen Z Indonesia

Gig Economy dan Inovasi AI Jadi Strategi Baru Membuka Lapangan Kerja Gen Z Indonesia
Gig Economy dan Inovasi AI Jadi Strategi Baru Membuka Lapangan Kerja Gen Z Indonesia

JAKARTA - Perubahan dunia kerja yang semakin cepat mendorong pemerintah untuk mencari pendekatan baru dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Generasi muda menjadi kelompok yang paling terdampak sekaligus paling berpotensi dalam menghadapi transformasi ekonomi digital.

Dalam konteks tersebut, penguatan gig economy dipandang sebagai solusi strategis yang relevan dengan karakter generasi Z. Fleksibilitas kerja, pemanfaatan teknologi, dan peluang pendapatan menjadi daya tarik utama model ekonomi ini.

Pemerintah melihat bahwa gig economy tidak sekadar tren sementara, melainkan fondasi baru bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi kebijakan yang terarah dan berkelanjutan agar potensi ini dapat dimaksimalkan.

Baca Juga

Ekonomi Kreatif Indonesia Menguat di Pasar Global dan Menjadi Mesin Pertumbuhan Baru Nasional

Sebagai langkah konkret, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meluncurkan Pelatihan Gig Economy bagi Gen Z dan AI Open Innovation Challenge. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta Creative Hub sebagai simbol kolaborasi lintas sektor.

Peluncuran program ini menandai dimulainya proyek percontohan penguatan ekosistem gig economy di Indonesia. DKI Jakarta ditetapkan sebagai lokasi awal untuk menguji efektivitas pendekatan tersebut sebelum direplikasi ke daerah lain.

Program ini merupakan tindak lanjut langsung dari paket stimulus ekonomi nasional yang dirancang pemerintah. Fokus utamanya adalah membuka akses lapangan kerja baru bagi generasi muda melalui platform digital dan teknologi kecerdasan artifisial.

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang sebagai pilot project yang berkelanjutan. Ia menyampaikan kesiapan untuk terus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar program tidak berhenti sebagai agenda seremonial.

“Program ini menjadi pilot project dan kami siap berkolaborasi dengan Pemda DKI agar pelatihan gig economy ini berkelanjutan. Gig economy membuka peluang kerja bagi generasi Z melalui pemanfaatan platform digital, sekaligus mendorong peningkatan pendapatan,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky pada Kamis, 18 Desember 2025.

Pernyataan tersebut menegaskan orientasi jangka panjang dari kebijakan yang diambil. Pemerintah ingin memastikan bahwa generasi muda tidak hanya memiliki akses kerja, tetapi juga kemampuan untuk bertahan dan berkembang.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Ekosistem Digital

Pilot project di DKI Jakarta ini menjadi bagian dari delapan program akselerasi 2025 dalam Paket Stimulus Ekonomi pemerintah. Program tersebut dirancang untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di tengah disrupsi teknologi.

Dalam implementasinya, Kementerian Ekonomi Kreatif berperan sebagai fasilitator utama pelatihan di bidang digital. Pendekatan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Pemerintah daerah, asosiasi ekonomi kreatif, asosiasi konten kreator, hingga BUMN seperti Telkom dilibatkan secara aktif. Selain itu, mitra swasta seperti PT Jababeka juga berkontribusi dalam mendukung program ini.

Kolaborasi ini dianggap penting untuk menciptakan ekosistem yang saling melengkapi. Setiap pihak membawa peran dan sumber daya yang berbeda namun saling mendukung.

“Kolaborasi ini perlu dijaga agar berkelanjutan, sehingga sinergi antara pemerintah, Pemda DKI, dan para mitra dapat melahirkan generasi muda yang dekat dengan digital, mampu menggunakannya secara berkualitas dan beretika, serta menghasilkan karya-karya inovatif anak bangsa,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Pesan tersebut menekankan pentingnya aspek kualitas dan etika dalam pemanfaatan teknologi. Pemerintah tidak hanya mengejar kuantitas tenaga kerja, tetapi juga kompetensi dan karakter.

Dengan dukungan berbagai pihak, pelatihan diharapkan mampu menjawab kebutuhan industri digital yang terus berkembang. Keterampilan yang diajarkan disesuaikan dengan permintaan pasar dan perkembangan teknologi terbaru.

Dukungan Kebijakan dan Pembiayaan Gig Economy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa pengembangan gig economy harus ditopang oleh ekosistem digital yang kuat dan mandiri. Ia menekankan pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual sebagai fondasi utama.

Menurutnya, teknologi dan inovasi tidak akan berkembang optimal tanpa sistem perlindungan yang jelas. Hal ini menjadi krusial dalam ekosistem gig economy yang berbasis karya dan ide.

Airlangga juga menyoroti besarnya kebutuhan industri nasional, seperti otomotif dan elektronik. Kebutuhan tersebut membuka peluang untuk mengembangkan ekosistem digital dari hulu hingga hilir.

“Dalam gig economy, yang utama adalah perlindungan hak kekayaan intelektual dan pengembangan teknologi chip karena kebutuhan industri Indonesia sangat besar. Dari chip akan berkembang ke perangkat keras, perangkat lunak, data, hingga aplikasi seperti pusat data, otomotif, aplikasi digital, dan internet of things,” ujar Menko Airlangga.

Untuk mendukung pengembangan tersebut, pemerintah menyiapkan dukungan pembiayaan yang konkret. Skema Kredit Usaha Rakyat menjadi salah satu instrumen utama yang disiapkan.

“Untuk mendukung itu, kami bersama Kementerian Ekraf kami menyiapkan KUR sebesar Rp10 triliun dengan bunga 6 persen dan plafon hingga Rp500 juta, dan Jakarta menjadi prototipe yang akan direplikasi ke 15 kota,” lanjut Menko Airlangga.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong partisipasi pelaku gig economy. Akses pembiayaan menjadi faktor penting agar inovasi dapat tumbuh dan berkelanjutan.

AI dan Peran Strategis Gen Z

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa gig economy berbasis kecerdasan artifisial di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Perkembangan ini menjadi sinyal kuat bagi masa depan ekonomi digital nasional.

Ia menyebutkan bahwa sektor AI dalam gig economy tumbuh hingga 127 persen. Investasi yang masuk mencapai 91 juta pada semester pertama tahun berjalan.

“Di sektor AI, gig economy Indonesia tumbuh hingga 127 persen dengan investasi mencapai 91 juta pada semester pertama,” ujar Menko Airlangga. Pernyataan ini menunjukkan besarnya minat investor terhadap sektor digital Indonesia.

Berdasarkan riset Google, tingkat adopsi AI di Indonesia tercatat tertinggi di kawasan ASEAN. Indonesia juga berada di peringkat keempat di Asia dalam hal adopsi teknologi AI.

Nilai pasar AI nasional diproyeksikan mencapai 70,6 miliar. Program ini akan didukung melalui penyediaan co-working space di Jakarta sebagai pusat kolaborasi.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan AI Open Innovation Challenge. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk hackathon dengan tema inovasi solusi kemacetan dan pengelolaan sampah.

“Pemda DKI Jakarta memberikan dukungan penuh untuk acara ini, termasuk dalam perlombaan Hackathon. Kami akan siapkan hadiah yang menarik bagi pemenangnya,” ujar Pramono Anung.

Ia juga menyatakan kesiapan DKI Jakarta untuk bersinergi dengan pemerintah pusat. Dukungan tersebut mencakup penyediaan ruang dan peran sebagai tuan rumah kegiatan.

“Kami juga siap bersinergi dengan pemerintah pusat, menyediakan ruang dan menjadi tuan rumah kegiatan untuk mendukung bukan hanya Gen Z tapi seluruh pegiat gig economy,” kata Pramono Anung.

Target Peserta dan Harapan Jangka Panjang

Program percontohan di Jakarta Creative Hub ini menargetkan 3.000 peserta Gen Z setiap bulan. Peserta berasal dari generasi kelahiran 1997 hingga 2012.

Berbagai kegiatan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan keterampilan digital. Pelatihan AI untuk desain produk, copywriting, dan analisis tren pasar menjadi bagian utama.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan calon affiliator dan persiapan sertifikasi teknologi digital. Program ini dilengkapi dengan pelatihan serta inkubasi startup.

Melalui rangkaian kegiatan tersebut, pemerintah berharap generasi muda mampu memanfaatkan teknologi secara produktif. Inovasi dan kreativitas menjadi nilai utama yang ingin ditanamkan.

Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif serupa di daerah lain. Tujuannya adalah memperluas dampak positif gig economy dan AI di seluruh Indonesia.

Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini serta Menteri Ketenagakerjaan Yessierli. Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan dukungan lintas kementerian terhadap penguatan ekonomi digital nasional.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kontribusi Energi dan Mineral Terus Menguat, PNBP ESDM Dekati Target Akhir Tahun 2025

Kontribusi Energi dan Mineral Terus Menguat, PNBP ESDM Dekati Target Akhir Tahun 2025

Harga BBM Pertamina Nasional Stabil Jelang Akhir Desember 2025 di Seluruh Wilayah Indonesia

Harga BBM Pertamina Nasional Stabil Jelang Akhir Desember 2025 di Seluruh Wilayah Indonesia

Panduan Lengkap Pemula Mengisi Saldo PLN Mobile dengan Mudah, Cepat, dan Aman Tanpa Ribet

Panduan Lengkap Pemula Mengisi Saldo PLN Mobile dengan Mudah, Cepat, dan Aman Tanpa Ribet

Deretan Rumah Subsidi Tipe 36 di Pohuwato Gorontalo Masih Terjangkau Mulai Rp150 Jutaan

Deretan Rumah Subsidi Tipe 36 di Pohuwato Gorontalo Masih Terjangkau Mulai Rp150 Jutaan

Pilihan Rumah Subsidi Tipe 36 Harga Rp173 Juta di Kota Bau Bau Masih Tersedia

Pilihan Rumah Subsidi Tipe 36 Harga Rp173 Juta di Kota Bau Bau Masih Tersedia